Selasa, 01 Desember 2015

Komitmen





Untuk menjadi seseorang yang memiliki tujuan hidup yang jelas, menjadi orang yang disiplin, orang yang berani, tegas dan disegani atau untuk menjadi seorang pemimpin maka kita membutuhkan “komitmen”. Komitmen merupakan keteguhan hati dan ketetapan dalam menentukan suatu hal. Dengan berkomitmennya kita melakukan suatu hal maka kita akan memetik hasil dari hal yang kita usahakan tersebut.

Dengan sikap komitmen ini dapat memperlancar setiap rencana yang kita rancang. Sehingga setiap hal yang kita rancang tiadalh sia – sia semua dapat di realisasikan dengan mengaplikasikan sikap komitmen ini. Jika tidak ada sikap komitmen kita dalam perealisasian starategi dan rencana maka keberhasilan tercapainya tujuan dari strategi itu nihil. Rancangan  yang kita buat hanya sekedar rancangan tanapa danya aplikasi yang nyata karena kita tak berkomitmen dan bersungguh – sungguh untuk melaksanakannya. Berbeda halnya jika memang kita telah menentapkan sikap komitmen ini. Starategi dan perenacanan akan terealisasi dengan nyata.

Dalam berkomitmen kepada suatu hal kita harus bisa mempertanggungjawabkan hal yang telah kita komitmenkan sehingga tidak asal kegaiatan saja yang kita komitmenkan, namun kita memang berkomitmen terehadap hal aygn telah kita lakukan dan tentunya hal itu harus mendatangkan kebermanfaatan. 

Jangan sampai salah meletakkan dan mengartikan makna dari komitmen ini. Ketika kita melakukan hal yang dapat merugikan orang lain dan berbaur di tengah – tengah lingkungan yang berprilaku kurang baik maka apakah kita harus berkomitmen untuk ikut menjadi tidak baik. Atau kita harus berkomitmen untuk ikut melakukan hal yang buruk? Tentu tidak. Penempatan komitmen ini ialah kepada hal – hal yang bersifat positif. Dengan begitu hidup yang akan kita jalani akn lebih terarah, karena kita telah menempatkan komitmen ini kepada fungsinya yaitu hal yang positif.

Komitmen yang pertama yang harus kita peganng dan kita aplikasikan yaitu komitmen dalam beribadah. Dimana kita harus berkomitmen dalam agama dan melaksanakan setiap perintahNya atau beribadah kepadaNya. Komitmen dalam beribadah menjadi acuan serta landasan bagi pembentukan karakter dan sifat seseorang. Jika komitmen beribadah telah di miliki oleh seseorang maka akan terbentuk karakter yang unggul dari orang tersebut. Komitmen beribdah ialah menerapkan semua kegiatan ibdah dan perintah Allah SWT, ketika kita telah taat dengan perintah Allah maka kehidupan kita akan terarah. Kepribadian unggul terbentuk karena komitmen beribadah melaksanakan segala perintah Allah. 

Komitmen merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap kepribadian manusia. Tanpa adanya komitmen maka kita akan sulit untuk mencapai kesuksesan, meraih cita – cita yang kita inginkan. Terutama bagi seorang pemimpin, seorang pemimpin harus berkomitmen, jika tidak maka ia belum bisa memimpin dengan baik. Komitmen merupakan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dengan adanya komitmen maka setiap pergerakan seorang pemimpin akan terarah, dengan komitmen yang dimiliki pemimpin dapat meningkatkan kepercayaan orang yang ia pimpin. Rekan –rekan yang ia pimpin akan hormat dan segan kepada sang pemimpin jika sang pemimpin memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan amanahnya.

Setiap manusia ialah pemimpin terutama bagi dirinya, sudah seharusnya kita menanmkan sikap komitmen ini. Berkomitmen dalam hal yang positif, bertranfoirmasi menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat bagi orang banyak. Dengan begitu kehidupan yang kita jalani akan lebih terarah dan kita semakin dekat dengan pintu kesuksesan.

Commit yourself with useful thing then you will so near with your direction and you can be a greatest leader for other.”

Pemuda Berkontribusi Melalui Social Community





Dewasa ini, sumber daya pemuda bangsa yang berpotensi telah tekontaminasi oleh nilai-nilai asing yang menginfeksi bangsa ini. Apatisme pemuda terhadap lingkungannya mulai berkembang. Di tinjau dalam aspek wawasan kebangsaan terahadap kelompok pemuda dalam suatu wilayah. Hasilnya sungguh mengecewakan, rata-rata wawasan kebangsaan pemuda masih di bawah rentan 30%, kepedulian terhadap masyarakat masih kurang dari 50%. Dari hasil survei yang dilakukan , maka tergambarlah kondisi masyarakat di wilayah tersebut, kondisinya hampir sama di sebagian besar wilayah. Sumber daya manusia yang masih rendah walaupun populasi nya terus bertambah.

Suatu solusi kongkrit bagi peningkatan peran pemuda untuk membangun negeri ini. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan membuat sebuah wadah bagi pemuda untuk menyalurkan potensi yang ia miliki. Para pemuda memiliki potensi yang tersembunyi. Seperti kata Bung Karno “Beri aku 1000 orang tua niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Memang tak di ragukan lagi potensi pemuda bangsa ini, namun mereka membutuhkan wadah agar ia bisa memberdayakan potensinya. Wadahnya yaitu dengan membentuk komunitas pemuda yang akan menampung potensi yang mereka miliki.

Komunitas merupakan sarana berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan minat, komunitas di bentuk berdasarkan 4 faktor yaitu: keinginan untuk berbagi dan berkomunikasi antar anggota sesuai dengan kesamaan minat, wilayah tempat dimana mereka bisa berkumpul, berdasarkan kebiasaan dari antar anggota yang selalu hadir, dan adanya orang yang mengambil keputusan atau menentukan segala sesuatu (Vanina Delobelle). 

Adapun beberapa bentuk komunitas dan diantarnaya komunitas sosial, dimana fungsi komunitas sosial ini ialah peduli terhadap aktifitas atau isu sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Komunitas sosial ini dapat mengurangi tingkat apatisme pada kalangan pemuda. Komunitas sosial ini juga menjadi salah satu solusi bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan membangun komunitas sosial maka akan meningkatkan rasa kepedulian pemuda terhadap lingkungannya, kesadaran untuk membangun lingkungan masyarakat terutama dalam aspek sosial masyarakat.

Pembentukan komunitas perlu dukungan dari pihak pemerintahan setempat, dengan memberikan fasilitas bagi para pemuda unutk menunjang kegiatan komunitasnya. Untuk pembentukkannya pun di perlukan coach atau orang yang memang berpengalaman dalam bidang itu atau bekerjasama dengan instansi/ lembaga NGO. Dengan adanya lemabga yang berpengalaman yang menaungi komunitas itu maka dalam pembentukan struktural komunitas itu pun akan efisien. Setelah komunitas terbentuk maka di rancang program kerja yang bisa menarik minat para pemuda untuk ikut berkontribusi dalam komunitas. Adapun program kerja yang di bentuk ialah yang sesuai dengan  tren masa kini, dengan begitu akan menajdi suatu daya jual bagi komunitas. Dilakuakan kontrol terhadap program kerja. Dilakukan coacing/training rutin bagi anggota komunitas agar pengetahuan para anggota bertambah.

Dengan adanya komunitas tersebut maka kita bisa menjawab permasalahan sosial yang terjadi saat ini. Dimana peran pemuda kan berfungsi sebagai agent of change serta iron stock bagi bangsa ini. Rasa cinta tanah air perlahan akan tumbuh karena para pemuda telah terbiasa untuk peduli terhadap bangsanya, kedekatan pemuda dengan masyarakat akan terjalin dengan baik. Sehingga kan terlahirlah generasi muda yang berkarakter. Serta akan mengurangi angka peningkatan para “Pencuri Hak Rakyat”, karena jiwa kepedulian telah tertanamkan pada generasi muda yang kelak kan memberikan perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini.

Senin, 30 November 2015

Reformasi Moral untuk Indonesia Lebih Baik

Reformasi Moral untuk Indonesia Lebih Baik


Penegakan hukum yang masih menjadi momok bagi masyrakat. Keadilan seolah – olah hanya untuk yang berkuasa. Keadilan hanya untuk yang memiliki tahta. Yang tak berkuasa semakin tettindas karena belum mampu memli keadilan itu. Semakin hari selalu menjadi pihak yang di salahkan dalam bidang apapun dan situasi apapun. Sedangkan sang penguasa semakin berbangga dengan kekuasaannya.

Berkaca pada kondisi Indonesia saat ini, tentu wajar jika kita masih tertinggal dengan bangsa yang lain. Kita yang masih belum tegas meneggakkan hukum, masih pilah pilih siapa yang harus di hukum. Itulah yang membuat kita berbeda dari Negara lain yang sudah tegas dalam menindak hukum tanpa memandang status social serta disiplin dalam penegakan hukum.

Perbedaan kita dengan bangsa yang lain salah satunya yaitu kedisplinan, bangsa lain disiplin akan nilai – nilai moral dalam penegakan hukumnya. Sikap disiplin hukum yang akan membentuk moral masyarakat menjadi lebih biak dan terarah. Dengan begitu akan menunjang penegakan keadilan yang sesungguhnya. Hukum tak di bedakan berdasarkan kasta atau strata sosial masyrakat, namun di tegakkan berdasarkan kedisiplinan untuk menertibkan perilaku dan memperbaiki moral.

Hukum disalahgunakan, hanya berpihak kepada orang yang berkuasa, dimana pihak yang lemah semakin di tindas. Orang yang berstrata social tinggi boleh salah, toh dengan segenap harta dan jabatan yang ia miliki bukan perkara yang sulit baginya untuk menang di mejahijau, toh walapun kalah nanti ia mampu membayar berbagai pihak untuk bias bebas. Bahkan yang paling memprihatinkan ia mampu memutar balikan fakta. Tersangka menjadi korban, korban menjadi tersangka. Banyak drama yang kita lihat di meja hijau. Seakan semua drama telah di skenariokan dengan apik oleh seorang sutradara yang handal. Sehingga dapat menipu ribuan mata yang memandang. Mempengaruhi jutaan penonton yang menyaksikan setiap adegan yang telah di skenario.

Tidakkah bosan kita melihat skenario seperti ini. Jika peran kita hanya sebagai penonton maka kita juga termasuk koraban dari skenario drama ini. Dan memang itulah yang di inginkan oleh para produser yang merancang drama ini. Sebenarnya peran kita lebih dari itu, kita bukanlah penonton namun kita ialah orang yang akan menghentikan skenario yang sedang di mainkan. Coba kita bayangkan sudah berapa banyak rakyat kecil menderita akibat skenario hukum yang terjadi. Maka dari itu kita harus berperan lebih dari sekedar penonton yang hanya bisa mengamati tanpa berbuiat apa – apa. Bahkan menikmati tanpa mengetahui justru kita yang telah menjadi koraban dari drama yang terjadi.

Adapun landasan terciptanya drama hukum yang terjadi akibat tingginya ego yang di miliki oleh para penguasa. Merasa dirinya diatas segalanya dan ingin mendapatkan segalanya. Kepribadian yang selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah di dapatkannya. Menuntut hak lebih tanpa memikirkan hak – hak orang lain. Moral yang masih bermasalah dan perlu di perbaiki.

Zaman berkembang, moral menurun, maka angka kriminalitas meningkat. “Yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan punah”. Prinsip hokum rimba yang masih di terapkan. Pada hakekatnya kita ialah manusia yang memiliki perasaan dan juga pemikiran yang berbeda dari makhluk hidup lainnya yang pemikirannya masih terbatas. Akan tetapi kita salah memposisikan hukum yang kita pakai, kita memakai hokum rimba yang seharusnya tak sesuai untuk kita sebagai manusia yang mulia.Sudah saatnya kita kembali kepada hakekat kebaikan kita sebagai seorang manusia. Manusia yang menegakkan keadilan dan saling peduli kepada sesama.

Kembali kita kaji penegakan hukum di Indonesia, dimana masih berpihak kepada yang berstrata social tinggi, mengiming – imingi penegak hokum dengan berbagai ancaman dan lobi – lobi politiknya. Sedangkan pihak kecil tak mampu berbuat apa – apa, perkara kecil di besar – besarkan perkara besar di tutup - tutupi. Ketimpangan hukum yang terjadi merupakan suatu aib bagi negeri ini yang harus kita benahi. Sudah saatnya kita membenahi negeri ini dengan memantau setiap kebijakan dan penegakan hukum yang ada.


Tentu diawali dengan perbaikan moral masyarakat, tanpa ada nya tertanam nilai –nilai moral ini maka secara perlahan kita bias menghentikan drama hukum yang terjadi dan juga perlahan menyadarkan masyarakat akan pentingnya suatu keadilan. Hingga nanti akan tegakknya keadilan yang hakiki, terlepas dari hokum rimba, serta kemabli kepada hakekat kita sebagai manusia yang memiliki rasa saling mencintai, saling peduli dan tolong menolong. Semua tak akan teruwujud jika semua pihak tidak saling tolong menolong untuk mewujudkannya. Dengan pergerakan bersama maka kita bias segera mewujudkannya, reformasi moral menuju Indonesia lebih baik.